Naskah Drama 3 Orang Tema Religi : ANUGERAH IBU RENTA

SUARA SASTRANaskah Drama 3 Orang Tema Religi : ANUGERAH IBU RENTA
Teman - teman yang berbahagia, pada kali ini SUARA SASTRA akan berbagi lagi Naskah Drama terbaru di tahuh 2022 ini. Naskah Drama yang akan kita bagikan yaitu Naskah Drama yang diperankan oleh 3 orang dengan tema religi.Bagi teman - teman yang sedang mencari bahan untuk pementasan atau tugas sekolah, silahkan bisa teman - teman kunjungi SUARA SASTRA.
Naskah Drama 3 Orang Tema Religi : ANUGERAH IBU RENTA
Naskah Drama 3 Orang Tema Religi : ANUGERAH IBU RENTA

ANUGERAH IBU RENTA

Karya : Arifah Elhakimah

Disebuah rumah sederhana, tinggalah seorang Ibu tua renta. Dia hidup sebatang kara hingga ia sangat mendambakan seorang anak. Disepertiga malam ibu itu terus berdo’a untuk mendapatkan seorang anak yang akan menemaninya dimasa tua. Disuatu malam hujan deras, petirpun berkilau kaca bertirai.


Tok ... Tok ... Tok ( Suara pintu diketuk seseorang )
Perempuan Muda : Tolong ... !
Ibu : Siapa malam – malam gini bertamu ?
Perempuan Muda : Tolong ... !
Ibu : Masya Alloh, ayo cepat masuk
Perempuan muda itu memegang perutnya yang buncit, dan kakinya berlumuran darah, ia seperti yang akan melahirkan. Ibu renta membaringkannya d tempat tidur.
Ibu : Tunggu sebentar, Ibu ambilkan air hangat
Perempuan Muda : Aaah... Tolong ! ( meringik kesakitan )
Ibu renta datang dengan membawa seember air hangat dan handuk
Perempuan Muda : Aaah.. Tolong ! Sakit
Ibu : Nak dorong ayo nak, tarik nafas tahan, ya ayo nak sedikit lagi. Satu dua tiga, ayo nak !
Perempuan Muda : Aaah...|
Ibu : Iya ayo nak !

Akhirnya malam itu, lahirlah seorang anak perempuan yang sangat mungil dan cantik, ibu renta itu sangat senang melihat bayi merah yang sangat menakjubkan itu. Di mandikan dan diselimuti oleh kain hangat diciumnya bayi mungil itu.

Ibu : Nak cob lihat anakmu ! dia cantik sekali
Perempuan muda itu melirik anak yang baru dilahirkannya, namun wajahnya menampakkan rasa kebencian.
Perempuan Muda : anak itu , bukan anakku Dia bukan anakku
Ibu : Astagfirulloh, ishtigfar Nak ! ini anakmu yang baru saja kau lahirkan
Perempuan Muda : Bukan, dia bukan anakku
Ibu : Ishtigfar Nak ! baik kita bicarakan besok, istirahatlah !
Semalaman Ibu renta itu sibuk menggendong anak yang terus saja menangis
Ibu : Nak susuilah anakmu ini, dia terus menangis
Perempuan muda itu terbangun dari baringnya, mencoba menggendongnya ia menangis melihat bayinya yang mungil dan menggemaskan yang akhirnya ia menyusui anaknya.
Perempuan Muda : Seharusnya anak ini sudah mati
Ibu : Masya Alloh, kenapa berbicara seperti itu ? itu tidak boleh Nak, dosa
Perempuan Muda : Anak ini seharusnya tidak terlahir ke Dunia ini
Tiba – tiba perempuan muda itu mencekik anaknya, namun dengan sigap Ibu renta itu merebut ank itu yang menangis keras kesakitan.
Ibu : Ashtagfirulloh, Anak ini bisa mati

Perempuan Muda : Biarlah anak itu mati, dia memang seharusnya tidak lahir ke Dunia ini
Perempuan muda itu bangkit dari duduknya, dia menangis dan tertawa bagai raganya telah dirasuki Iblis.

Ibu : Sungguh kau lebih kejam dari iblis, lihat anak yang tidak berdosa ini !
Perempuan Muda : Hah ? Tidak berdosa ? anak ini anak haram
Ibu : Masya Alloh, kamu yang haram, bukan anak ini. Ibu dan ayah anak ini yang haram. Yang telah melakukan dosa hingga anak suci tak berdosa ini lahir. Ingatlah nak kepada Sang Maha Pencipta Maha Tahu segalanya.
Perempuan Muda : Hah ? Tuhan ? Haaaa... Ibu tahu ? Tuhan yang telah merusak hidupku, Tuhan juga yang membuat kekasihku ayah dari anak ini pergi.
Ibu : Itu bukan salah Alloh, Tuhanmu yang menciptakan, tapi itu salahmu sendiri, dan ayah anak ini sama iblisnya denganmu !
Perempuan Muda : Halaah ... sudah, aku muak dengan semua ini, anak itu harus mati, sini kembalikan ! Anak itu tidak boleh lahir dan menodai harga diriku, kembalikan !
Ibu : Jangan ! Anak ini tidak berdosa, keluar kamu dari rumahku , dasar anak durhaka tidak tahu berterima kasih.
Perempuan Muda : Oh ... jangan begitu ! baik bawa saja anak haram itu !
Ibu : Tanpa kau mintapun, aku akan mengurusnya, anak ini tidak layak lahir dari rahim Ibu sepertimu, cepat atau lambat kau akan dapat karmanya. Kuharap kau tidak akan pernah bisa melihat anakmu yang telah kau buang ini.

Perempuan muda itupun pergi tanpa tahu terima kasih.
Lima tahun kemudian, Ibu renta pulang mengajak Diana anak dari seorang perempuan yang tak dikenalnya pergi ke kota untuk membelikannya baju di hari ulang tahunnya, karena hari sudah siang dan adzan dzuhur pun berkumandang, ibu renta dan Diana beristirahat di sebuah Masjid. Tiba – tiba Diana menarik baju ibu renta itu.

Diana : Omah, lihat kasihan banget ibu itu
Diana menunjuk kepada seorang pengemis buta di sudut sana.
Diana : Omah, mengapa dia meminta uang pada orang – orang ?
Ibu : Orang itu tidak mampu nak, makanya setiap orang yang ikhlas memberikan uang sebagai sedekah untuknya.
Diana : Omah, Diana mau sedekah ya. Diana nggak mau beli baju Omah, uangnya Diana sedekahkan aja ya Omah, bolehkan ?
Ibu : Masya Alloh, ternyata cucu Omah hatinya sangat baik sekali, Alloh pasti menyayangimu, ayo Omah anatr Diana untuk memberi uang kepada pengemis itu.
Ibu renta dan Anak itu menghampiri pengemis buta itu, namun begitu terkejutnya ibu renta itu ketika melihat pengemis buta yang ternyata pengemis itu adalah perempuan muda yang dulu pernah ia tolong.
Ibu : Masya Alloh, Ashtagfirulloh Ya Alloh...

Diana dengan polosnya memberikan uang yang dimilikinya ke sebuah gelas pelastik yang dipegang pengemis itu. Ibu renta itu sungguh terkejut dan tersadar bahwa semua adalah kehendak Alloh yang Maha Kuasa. Ibu renta bersyukur anak yang bersamanya kini tumbuh menjadi anak yang baik hati dan cantik.

Nah, itulah Naskah Drama 3 Orang Tema Religi : ANUGERAH IBU RENTA dari SUARA SASTRA.
Semoga bermanfaat
Terimakasih



Posting Komentar untuk "Naskah Drama 3 Orang Tema Religi : ANUGERAH IBU RENTA"