Cerpen Aku Bersama Mimpi

SUARA SASTRA - Cerpen Aku Bersama Mimpi. Teman - teman yang berbahagia, pada kesempatan kali ini SUARA SASTRA akan berbagi sebuah cerita pendek yang berjudul " Aku Bersama Mimpi ".
Ada yang mengatakan, semua berawal dari mimpi. Entahlah apakah itu benar atau salah, tetapi sering kali mimpi itu selalu dikaitkan dengan cita - cita. Berbicara soal cita - cita, pasti semua punya orang cita cita dan impian, untuk mewujudkannya juga punya cara dan proses yang berbeda - beda.
Cerpen Aku Bersama Mimpi merupakan salah satu cerita yang menginspirasi bagi teman - teman untuk bisa mmewujudkan cita - cita dan impiannya.

Cerpen Aku Bersama Mimpi
Cerpen Aku Bersama Mimpi ( SUARASASTRA.COM)

AKU BERSAMA MIMPI

Pada suatu pagi yang cerah, Tasya sudah siap untuk pergi ke sekolah. Untuk mempersingkat waktu Tasya pamit kepada ibunya untuk pergi ke sekolah karena dia perginya jalan kaki. Tasya sekarang duduk di kelas 12 IPA. Dia adalah murid rajin dan pintar. Dia juga mempunyai cita-cita yang bagus,sayangnya dia terkendala oleh ekonomi keluarga. Dia lahir dari keluarga yang kurang mampu sehingga Tasya harus berjuang untuk mencari bekal sekolah agar dia bisa tetap bersekolah dan mencapai cita-citanya. Tasya tinggal bersama ibunya. Ayahnya telah meninggal dunia ketika Tasya berusia 10 tahun. Dia hanya tinggal berdua bersama ibunya di kontrakan. "Bu,Tasya pamit sekolah dulu ya" pamit Tasya kepada ibunya sambil mencium tangan ibu "Iya nak,kamu hati-hati di jalan ya" jawab ibu sambil mengusap kepala Tasya.

Kemudian Tasya pun berangkat ke sekolah begitu pula dengan ibunya. Ibu Tasya langsung pergi kerja ,dia bekerja hanya sebagai pembantu. Ibunya Tasya juga berharap dan bertekad untuk menyekolahkan anaknya sampai lulus sarjana.Terkadang ibunya Tasya suka sedih melihat Tasya diusianya yang sudah mulai dewasa dia serba kekurangan beda dengan anak-anak seusianya.Tasya pun tiba di sekolah,dia melihat teman-temannya yang datang ke sekolah dengan kendaraan pribadinya. Terkadang Tasya merasa iri dengan orang lain. Tapi Tasya selalu sadar dia ingat bahwa semuanya sudah ada yang mengatur. Tasya hanya bisa berdoa dan berusaha agar dia bisa mencapai cita-citanya menjadi seorang Dokter."Tasya..." Panggil salah satu teman Tasya yang bernama Ayu."Haii" balas Tasya."Tungguin...."teriak Ayu dari parkiran.Dan Ayu pun mengahampiri Tasya. Ayu dan Tasya adalah teman sebangku sekalgus sahabat Tasya. Ayu adalah anak dari keluarga yang mampu tapi dia mau berteman dengan siapa saja tanpa memandang ekonomi. Terkadang Tasya merasa iri kepada ayu yang serba ada dan bisa di dapatkan. Beda dengan dirinya yang serba kekurangan."Tasya,nanti pulangnya aku anterin ya"kata Ayu dengan penuh senang hati bisa membantu sahabatnya."Enggak usah yu,nanti aku mau langsung ambil dagangan" balas Tasya."Yauda aku bantuin kamu dagang ya......plissss" mohon Ayu kepada Tasya. Dia berharap Tasya mengizinkannya untuk ikut berdagang. Karena tidak bisa menolak Tasya pun mengiyakan permintaan dari Ayu."Yauda ayo"balas Tasya. Dan Ayu pun sangat senang bisa membantu sahabatnya.Ayu memang anak yang baik meskipun dia dari keluarga yang berada tapi dia tidak memilih-milih dalam pertemanan. Yang dia lihat dari Tasya adalah kemuliaan hatinya. Ayu banyak belajar dari kehidupan Tasya. Mereka saling melengkapi satu sama lain.

Kring....kringg.....
Bel sekolah pun berbunyi tandanya pembelajaran sudah selesai. Dan siswa-siswi pun berlarian meninggalkan kelas. Begitu pula dengan Tasya dan Ayu mereka langsung pulang ke rumah Ayu terlebih dahulu karena Ayu mau ikut untuk berjualan bersama sahabatnya"Tasya,kita kerumah aku dulu ya""Oke siap,Ayuu..."Mereka pun perg dari sekolahi untuk pulang kerumah ayu. Tasya yang seperti biasa selalu bareng sama Ayu dia merasa bahagia karena punya sahabat seperti Ayu. Meskipun Ayu anak dari orang kaya,tapi dia tidak pernah memandang ekonomi Tasya. Ayu juga melihat bahwa Tasya anak yang baik dan pintar.Beberapa menit kemudian mereka sampai dirumah Ayu. Tidak butuh waktu lama untuk tiba di rumah karena jarak sekolah dan rumah Ayu cukup berdekatan."Tas,ayo masuk" ajak Ayu kepada Tasya sambil memasuki Rumahnya. Dan ternyata di rumah Ayu ada orang tuanya. Tasya juga sudah cukup akrab dengan orang tua Ayu karena Ayu dan Tasya berteman sejak kelas 10. Kemudian Tasya pun bersalaman kepada orang tuanya Ayu."Assalamualaikum,pak,Bu" sapa Tasya kepada orang tua Ayu yang sedang ada di ruang Tv."Wa'alaikumsallam,ehh Tasya" jawab Mama Ayu. Begitu pula dengan Papanya Ayu."Kamu kemana aja,jadi jarang main kesini?" tanya Mama Ayu sambil mengajak duduk Tasya. Sedangkan Ayu peegi ke kamar untuk mengganti pakaiannya."Aku ada kok,,cuma lagi sibuk bantuin ibu jualan" ucap Tasya sambil tersenyum melihat Mama Ayu."Sekarang kamu jualan,jualan apa?"tanya Mama Ayu."Iya Bu,aku jualan makanan kadang buat sendiri atau membawa dari orang lain" jelas Tasya kepada Mama Ayu. Dan beliau pun paham tentang kondisi Tasya sekarang. Karena beberapa Minggu kebelakang Ayu sempat menceritakan keadaan Tasya."Iya ibu faham,karena beberapa Minggu kebelakang juga Atu sempat menceritakan keadaan kamu Tasya,ibu salut sama kamu,kamu harus kuat dan sabar ya kalau ada apa-apa jangan sungkan minta bantuan ibu atau Ayu ya." Balas mama Ayu sambil memeluk Tasya."Iya Bu, terimakasih atas kebaikan ibu sama Ayu selama ini" balas Tasya sambil mengucapkan rasa terimakasihnya selama ini. Dan mama Ayu membalasnya dengan pelukan hangat dan senyumannya.

Beberapa menit kemudian Ayu pun selesai dan dia menghampiri Tasya dan Mamanya yang sedang mengobrol."Tas,ayo..ma aku pamitya mau bantuin Tasya jualan bolehkan?" Pamit Ayu kepada Mamanya dan Papanya yang sedang membaca koran."Iya tentu boleh sayang,kalian hati-hati ya"balas Papanya Ayu. Dan Mamanya pun ikut tersenyum melihat kelakuan anak kesayangannya menjadi orang yang tolong menolong."Iya Pa,Ma,kita berangkat assalamualaikum" pamit Ayu sama Tasya dan keluar dari rumah menuju Rumah Tasya.Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di rumah Tasya. Memang berbeda keadaan Rumah Tasya dan Ayu. Terkadang Tasya merasa malu sama Ayu,karena dia tidak bisa memberi apa-apa selayaknya Ayu yang suka memberi sesuatu kepada Tasya."Ayo masuk Yu,aku ganti pakaian dulu" ajak Tasya kepada Ayu. Dan Ayu pun memasuki Rumah Tasya dan duduk di kursi. Sambil menunggu Tasya,Ayu lagi mencari Beasiswa buat Tasya di sosial media. Karena waktu itu Tasyya bilang kepada Ayu bahwa dia pengen kuliah tapi kasihan kepada Mamanya,karena biaya kuliah tidak murah. Dan Ayu tahu bahwa Tasya anak yang pintar dia pasti bisa dapat beasiswa dan meraih cita-citanya."Nah,ini pasti cocok buat Tasya, beasiswa ini pasti bisa membantu Tasya sama juga di kuliah kedokteran,nanti aku tawarin Tasya dulu" ucap Ayu sambil browsing mencari Beasiswa lainnya.

Disisi lain Tasya sebelum berangkat jualan,dia menyiapkan makanan untuk Ibunya. Karena Tasya tahu pasti Ibunya diluar sana sedang kerja keras untuk dirinya,setidaknya dengan adanya makanan yang sudah terhidang di meja ibunya Tasya bisa sedikit istirhat dan melepas lelahnya. Semuanya sudah beres dan Tasya pun menghampiri Ayu."Ayu,yu berangkat tapi kita jalan kaki ya,motor kamu masukin rumah aja" kata Tasya sambil membawa barang dagangan yang akan dijual."Iya siap,Tas sini deh sebentar ni ini ada beasiswa kamu ikutan ya" ajak Ayu kepada Tasya sambil memperlihatkan beasiswanya."Kayaknya enggak bisa deh Yu, meskipun itu beasiswa tapi pasti membutuhkan banyak uang nantinya" keluh Tasya sambil duduk di sebelah Ayu. Dia merasa kebingungan tapi Ayu selalu memberi Tasya semangat agar dia bisa meraih cita-citanya."Gini Tasya,yang namanya Beasiswa itu gratis tidak dipungut biaya sepeser pun,apalagi ini akun sosial media nya asli. Sebelum aku kasih ini ke kamu aku sudah mencari tahu apakah benar atau palsu. Dan ternyata ini beneran Tas,kamu ikutan ya...plisss ingat sama cita-cita kamu" bujuk Ayu kepada Tasya agar dia mau mengikuti Beasiswa tersebut. Karena adanya motivasi dari sahabatnya akhirnya Tasya pun mengikuti kata Ayu."Iya, aku ikut" jawab Tasya. Dan Ayu pun membalas dengan pelukan. Begitu pula dengan Tasya dia merasa bahagia ada di kehidupan Ayu."Iya,nanti aku daftarin kamu ya,yauda ayo kita jualan" ajak Ayu sambil berdiri dari kursi dan memasuki motornya ke rumah Tasya sesuai perintah Tasya tadi.

Ketika mereka mau keluar dari rumah,mereka bertemu dengan Ibunya Tasya."Ibu"sapa Tasya sambil mencium tangannya begitu pula dengan Ayu."Kalian mau jualan?" Tanya sang Ibu kepada Tasya dan Ayu."Iya Bu"balas Ayu dengan senyum manisnya."Oiya Bu aku ikutan beasiswa,sama Ayu, bolehkan?" Tanya Tasya kepada ibunya sambil meyakinkan Ibunya agar mengizinkannya."Iya tentu boleh dong sayang,kamu harus bisa mendapatkan beasiswa itu ya Ibu selalu mendoakan kamu sayang" ucap Ibu Tasya sambil memeluk Tasya. Disana Ayu melihat akan ada kebagian setelah mereka menjalani kehidupan yang susah pasti akan berakhir dengan bahagia. Ayu pun tersenyum melihat sahabatnya."Iya Bu makasih,kita berangkat dulu ya ibu jangan lupa istirahat makan ya" ucap Tasya sambil tersenyum untuk memberi semangat pada ibunya."Iya sayang kalian juga hati-hati ya""Iya Bu, assalamualaikum" pamit Tasya dan Ayu. Mereka pun pergi meninggalkan rumah. Dan mereka berjualan di sekitaran rumah Tasya kemudian ke jalan-jalan atau ke tempat yang ramai."Bismillah semoga laris manis" ucap Tasya dengan senyumannya dan harapannya untuk kari ini. " Aamiin" balas Ayu dengan semangatnya membantu sahabatnya.

Mereka pun saling menawarkan makanan yang Tasya jual. Beberapa jam pun akhirnya jualan Tasya tersisa 2 bungkus lagi. Hari ini Tasya berjualan Nasi uduk buatan dia sendiri. Terkadang Tasya suka membuat makanan apa aja tiap harinya kadang berbeda menu jualan."Alhamdulillah, sisa 2 bungkus lagi Yu" ucap Tasya sambil duduk untuk istirahat di taman."Iya alhamdulillah Tas " balas Ayu sambil beristirahat karena dia merasa lelah tapi asik."Kamu cape ya Yu,kita beli minum yu aku traktir" ajak Tasya kepada Ayu karena Tasya kasihan melihat Ayu yang kecapean membantu dirinya."Yeay,ayo"ajak Ayu sambil bangkit dari tempat duduknya dan berjalan untuk mencari minum."Iya ayo,kita langsung pulang juga udah sore" balas Tasya.

Mereka pun berjalan menyusuri jalanan untuk mencari air minum. Di pertengahan jalan Tasya melihat ada anak kecil yang menangis minta makan sama ibunya. Tetapi ibunya tidak mampu membeli makanan untuk anaknya. Tasya dan Ayu pun saing menatap. Merkea merasa kasihan kepada anak dan ibu tersebut. Tanpa Tasya sadari dia menjatuhkan air matanya. Ternyata masih ada orang yang lebih susah darinya. Kemudian Tasya pun melihat keranjang dagangannya terlihat sisa yang tadi,Tasya pun berniat untuk memberikannya kepada anak dan ibu tersebut."Assalamualaikum,ibu ini ada makanan buat ibu dan Ade ya" kata Tasya smabil memberikan makanannya kepada ibu dan anak tersebut. Begitu pula dengan Ayu dia merasa bangga sama Tasya. Hati Tasya terlalu mulia dia tidak salah berteman dengan Tasya. Ayu juga pengen membantu ibu tersebut karena dia hanya membawa uang jajannya jadi dia memberikan uangnya untuk ibu tersebut."Dan ini ada sedikit uang untuk ibu,semoga bermanfaat ya Bu" ucap Ayu sambil mengusap bahu snag ibu. Untuk memberi kekuatan dalam menjalani hidup."Alhamdulillah, terimakasih banyak nak,semoga kalian selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Dan dilancarkan semua urusannya." Balas ibu tersebut sambil menangis karena dia bisa memberi anaknya makan."Iya ibu sama-sama,kamu pamit dulu, assalamualaikum" pamit Ayu dan mengajak Tasya untuk pergi dan melanjutkan perjalanannya.

Beberapa menit pun mereka sampai di warung. Ayu dan Tasya pun memesan minuman dan makanan. Sekalian mereka istirahat."Tas kita makan dulu ya, sebelum pulang " ajak Ayu sambil menyodorkan makanannya kepada Tasya."Iya dong,selamat makan Ayu" jawab Tasya dengan senyumannya."Oiya Tas,aku dapat info bahwa tes beasiswa itu besok tapi online jadi bisa dirumah juga" kata Ayu sambil membaca info dari Handphonenya."Wah iya gapapa lebih cepat lebih baik,kita berjuang bersama sama ya" balas Tasya sambil memeluk Ayu dan mereka pun saling membalas senyuman.

Akhirnya mereka pergi pulang ke rumah masing-masing. Dan Tasya pun berniat untuk belajar karena besok ada tes beasiswa. Tasya berharap bisa mendapatkan dan dia akan berusaha semaksimal mungkin."Nak,kamu belum tidur?" Tanya Ibu Tasya sambil menghampiri Tasya yang masih setia dengan buku-bukunya di meja belajar."Belum Bu,aku lagi menghafal karena besok ada tes beasiswa" balas Tasya kepada Ibunya sambil dengan nada yang sudah mengantuk."Besok tesnya? Ini sudah malam nak,sebaiknya kamu tidur dan ibu percaya pasti kamu bisa karena setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil. Asal jangan lupa solat dan berdoa,ibu yakin kamu pasti bisa" balas ibu sambil memeluk anaknya."Iya ibu,makasih doain supaya Tasya bisa mendapatkan beasiswa itu" rayu Tasya kepada ibunya sambil memeluk hangat ibu tercinta.

Keesokan harinya........
"Bu,aku berangkat ke sekolah dulu dan doain aku karena nanti aku mau tes beasiswa di Rumah Ayu" ucap Tasya kepada mamanya sambil berpamitan untuk pergi ke sekolah."Iya nak semangat, ibu yakin kamu bisa", balas sang Ibu menyemangati anak kesayangannya."Makasih ibu,aku pamit dulu, assalamualaikum...." Pamit Tasya kepada ibunya sambil mencium tangannya.Kemudian Tasya pun pergi ke sekolah dan dia langsung menemui Ayu untuk menanyakan informasi tentang beasiswa."Ayu....." Sapa Tasya kepada Ayu sambil mengahampiri Ayu yang sudah ada di kelas dan duduk di bangkunya."Hai Tasya....gimana sudah siap untuk hari ini" jawab Ayu sambil menghampiri Tasya dan menanyakan kesiapannya untuk hari ini."In syaa Allah siap,kita berjuang untuk masa depan ya Ayu" balas Tasya terhadap Ayu.

Beberapa jam kemudian.......
Tasya sudah berada di rumah Ayu. Karena dia berniat untuk mengerjakan tes nya bersama Ayu. Sebelum melakukan tes mereka sama-sama berdoa agar hasilnya memuaskan. Apalagi Ayu sangat berharap agar Tasya bisa mendapatkannya karena ini adalah beasiswa yang Tasya inginkan yaitu Beasiswa Kedokteran."Bismillah semoga lancar,semangat Tasya" ucap Ayu kepada Tasya. Dan Tasya pun menjawab dengan senyuman yang sangat meyakinkan.

Tes pun berjalan...
Mereka mengerjakan dengan sangat khusyu. Meskipun mereka mengerjakannya bersama tapi tetap mereka mengerjakannya sendiri-sendiri. Mereka berjuang sendiri mengisi tes beasiswa. Beberapa menit kemudian tes pun selesai,dan hasilnya bisa kita ketahui 2 hari setelah tes dilaksanakan."Alhamdulillah selesai,semoga hasilnya sesuai dengan harapan kita,aamiin" ucap Tasya kepada Ayu."Iya Tas,semoga berhasil" balas Ayu sambil bersorak bahagian begitu pula dengan Tasya. Setelah tes selesai mereka pun pergi untuk melepas lelahnya dengan jalan-jalan sore. Kemudian Ayu pun mengantarkan Tasya pulang."Assalamualaikum" ucap Tasya memasuki Rumahnya. Dan ternya Ibu Tasya sudah pulang."Wa'alaikumsallam" balas sang Ibu sambil mengahampiri anaknya. Disusul dengan Ayu sambil bersalaman kepada Ibunya Tasya."Gimana,tesnya lancar?" Tanya sang Ibu kepada Tasya dan Ayu."Alhamdulillah Bu" jawab Tasya dan Ayu. Dan Ibunya pun mengajak untuk makan bersama. Dan Ayu pun menerima ajakan Ibunya Tasya.

Dua hari kemudian........
"Hari Minggu ini adalah hari dimana Tes beasiswa diumumkan,aku harus segera menemui Ayu untuk mengetahui hasilnya" ucap Tasya dan dia pun pergi ke Rumah Ayu dan berpamitan kepada Ibunya. Dan ibunya pun berharap agar anaknya berhasil dan mendapatkan beasiswanya.Tidak butuh waktu lama untuk sampai dirumah Ayu. Tasya pun langsung memasuki Rumah Ayu. Karena melihat pintu Rumahnya terbuka,Tasya pun mengucapkan salam."Assalamualaikum Ayu" ucap Tasya dan Ayu pun keluar menemui Tasya."Wa'alaikumsallam,ayo masuk Tas hasilnya sudah keluar loh" jawab Ayu dengan raut wajah yang senyum-senyum. Menimbulkan kecurigaan bagi Tasya."Kenapa kok kamu senyum-senyum begitu?" Tanya Tasya dengan nada yang mencurigakan."Enggak papa,ayo masuk kita lihat hasilnya" dan Ayu pun mengajak Tasya ke kamarnya dan memperlihatkan daftar pemenang tes beasiswa di layar laptopnya."Yeay,selamat Tasya kamu masuk tiga besar" ucap Ayu sambil memeluk Tasya yang sedang melihat layar laptop dan Tasya pun merasa sangat bahagia dan terharu dia bisa masuk tiga besar. Tanpa Tasya sadari dia meneteskan air matanya. Dan Ayu pun bangga terhadap Tasya."Alhamdulillah, terimakasih ya Allah,makasih Ayu" ucap Tasya sambil memeluk Ayu. Dan Ayu pun membalas pelukan Tasya dan ikut bahagia atas kemenangan sahabatnya.Dan Tasya pun berhasil mendapatkan beasiswa Kedokteran. Dan tahun depan dia bisa mulai masuk untuk kuliah sesui dengan cita-citanya. Dia tidak sabar untuk segera memberitahukan kepada ibunya. Kemudian Tasya pun pamit pulang kepada Ayu untuk memberitahu Ibunya atas kabar gembira ini. Dan Ayu pun ikut senang melihat sahabatnya yang berhasil mendapatkan beasiswa yang akan membawa Tasya ke masa depan yang cerah.

Akhirnya Tasya lun peegi dari rumah Ayu di pergi jalan kaki dan dia berjalan sambil senyum-senyum sendiri. Tasya terlalu bahagia atas keberhasilannya. Tanpa dia sadari Tasya menyebrang jalan tiba-tiba tanpa memperhatikan kanan kiri. Dan akhirnya Tasya pun terbrak oleh mobil truk yang sedang berjalan dengan cepat sehingga supir truk tidak bisa memberhentikan mobil dengan mendadak dan akhirnya kecelakaan pun terjadi. Tasya tertabrak oleh truk dan dia dibantu warga sekitar kejadian dan segera dibawa ke Rumah Sakit.Warga yang membatu Tasya mengetahui identitas Tasya dari KTP nya,kemudian slaah seorang dari mereka pergi ke rumah Tasya untuk memberitahukan kabar tentang Tasya."Assalamualaikum" ucap seorang bapak-bapak yang pergi ke rumah Tasya. Dan Ibunya Tasya pun keluar menemui Bapak tersebut."Wa'alaikumsallam" jawab Ibu Tasya."Apa benar ini dengan Ibunya Tasya?" Tanya sang bapak."Iya benar saya Ibunya,ada apa ya Pak dengan anak saya?" Tanya Ibu Tasya kepada Bapak tersebut.Karena jujur Ibu Tasya merasa sangat tidak tenang hatinya terhadap anaknya Tasya. Kemudian Bapak tersebut menceritakan kejadiannya. Dan Ibunya Tasya pun menangis sejadi jadinya. Kemudia bapak tersebut juga mengantar Ibu Tasya ke Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit,Ibunya Tasya langsung mencari ruangan anaknya. Ternyata Tasya sudah ada di ruangan ICU. Keadaan Tasya sangat lemah dokter pun hanya bisa pasrah dan menunggu keajaiban dari Tuhan yang Maha Esa. Dan Ibunya Tasya hanya bisa menangis' di pinggir Tasya tidka tega melihat anaknya yang terbaring tidak berdaya.

Disisi lain Ayu yang mendengar tentang kejadian yang menimpa Tasya. Ayu pun langsung pergi ke Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit Ayu pun langsung ke Ruangan Tasya. Dia melihat Ibunya Tasya yang sudah berada di samping Tasya sambil menangis. Kemudian Ayu pun berusaha untuk menenangkan Ibu Tasya.Kemudian Tasya,membuka matanya dan dia menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Ibu tercinta dan sahabatnya seolah-olah Tasya berpamitan untuk pergi selamanya. Setelah menyampaikan semuanya Tasya pun memejamkan matanya dan alat medis pun berbunyi tandanya Tasya sudah tiada. Ibunya Tasya berteriak memanggil Dokter untuk memastikan keadaan anaknya. Dan Dokter pun datang dan memeriksa Tasya. Dan benar Tasya sudah tiada. Ibunya Tasya menangis begitu pula dengan Ayu. Dia merasa sangat kehilangan. Dia kehilangan sahabat terbaiknya.Kemudian Tasya pun dibawa pulang untuk segera di mandikan dan dikuburkan. Dan akhirnya Tasya pun dipanggil oleh sang Pencipta dengan membawa kabar gembira tanpa dia bisa melanjutkan cita-citanya. Semua orang merasa kehilangan atas kepergian Tasya terutama Ibunya dan Ayu. Mereka sama-sama berharap agar Tasya di tempat kan di sisi Tuhan yang terbaik. Dan Ibunya Tasya pun diajak untuk tinggal bersama keluarga Ayu dan bekerja di Rumah Ayu.

Nah, itulah Cerpen Aku Bersama Mimpi dari SUARA SASTRA. Semoga bermanfaat dan menginspirasi teman - teman.
Terimakasih
Salam


 




Posting Komentar untuk "Cerpen Aku Bersama Mimpi"