Cerpen Remaja Inspiratif - Episode 5 : TANTANGAN BARU

Cerpen Remaja Inspiratif - Episode 5
" TANTANGAN BARU "

SUARA SASTRA - Cerpen Remaja Inspiratif - Episode 5 : TANTANGAN BARU - Berikut episode terbaru cerpen remaja inspiratif yang baru saja di terbitkan oleh SUARA SASTRA .

Cerita yang disampaikan, pada episode ini, pastinya lebih seru dari episode sebelumnya. Tapi sebelum baca episode ini, jangan lupa, harus baca dulu episode - episode sebelumnya. Semoga eipsode terbaru ini dapat menghibur dan benar - benar menjadi inspirasi bagi teman - teman SUARA SASTRA.

Cerpen Remaja Inspiratif - Episode 5 : TANTANGAN BARU
Cerpen Remaja Inspiratif - Episode 5 : TANTANGAN BARU - SUARA SASTRA 

TANTANGAN BARU
Karya : Sabil 

Gerombolan ayam milik warga dekat pondok mulai berlalu lalang di halaman asrama. Anak – anak MI saling berkejar – kejaran di halaman kelasnya yang juga berhadapan dengan asrama pondok. Para petani dan pemancing yang merupakan warga dekat pondok juga, tampak gagah dengan pakakas yang di bawanya. Para pedagang yang berjajar di pinggir Masjid sangat sibuk meladeni anak – anak MI yang bergantian memesan dagangannya. Demikian beberapa makhluk pengisi alam ini menyambut pagi yang baru saja merekah.

“ Semangat Pagi ! ... Semangat pagi ! ... Semangat pagi !. Selamat datang kembali Adik – adik peserta Masa Orientasi Siswa yang senantiasa bersemangat. Yang sudah berada di lingkungan sekolah, segera mengisi daftar hadir yang tersedia di meja depan kantor ! Sambut salah seorang kakak OSIS yang berdiri tegap di lapangan.

MTs, tempat sekolahnya Zidan, berada di sebelah selatan asrama. Jaraknya kurang lebih hanya 50 meter saja. Di pondok itu terdapat 3 yayasan formal, yakni MI, MTs dan MA. Setiap tahun ajaran baru, ketiga sekolah  itu selalu menjadi salah satu pilihan para orang tua untuk pendidikan si buah hatinya. Salah satu alasannya, karena jarak sekolah dan pondok sangatlah dekat. Selain itu, para orang tua juga berharap kelak  anak – anaknya memilki pendidikan yang matang. Kebanyakan pelajar yang menimba ilmu di pondok itu berasal dari desa – desa yang berada di pelosok bagian selatan kabupaten Tasikmalaya.

“ Siaaaap ... Grak ! “ Suara lantang dari pemimpin apel pagi sebagai tanda kegiatan Masa Orientasi Siswa baru hari ke- dua dimulai.
Pasukan dari tiap – tiap kelompok berjajar rapih. Tutup kepala dari tempat nasi berbahan bambu ; Pipiti. Tas dari kantong keresek bergelayun di pundak. Serta papan nama berbentuk persegi panjang berbahan kardus membentang di dada mereka. Begitulah pernak – pernik yang biasanya terjadi di kegiatan MOS tahun itu. Semua mata tertuju pada bibir pembina apel yang sedang menyampaikan amanat yang berisi  untaian – untaian motivasi yang sangat menggugah.

Di hari kedua, tangtangan bagi siswa baru, harus menampilkan kemampuan yang dimilikinya, baik bersifat kelompok atau individu. Masing – masing kelompok diberi waktu 20 menit untuk berdiskusi dan persiapan.
“ Kira – kira dari kelompok kita, tampil apa nih ? “ Rosyid membuka diskusi di kelompok 3
“ Emmm ... apa ya ? “ Sambil menggaruk keningnya, Zidan balik bertanya.
“ Dan, waktu SD kamu kan pernah lomba pidato tingkat kabupaten, bagaimana kalo dari kelompok kita, kamu aja yang tampil ? “ Sendi, teman yang berasal dari SD yang sama  dengan Zidan memberi usul.
“ Naah ... boleh juga tuh “ Rofi memberi dukungan
“ Duuuh ... gimana ya ? udah lupa eung “ Zidan sedikit mengeles
“ Gak papa Dan, sebisanya aja, pasti ada lah yang inget. “ Rosyid membalas bantahan Zidan.

Setelah waktu diskusi dan persiapan yang diberikan panitia sudah selesai, akhirnya semua kelompok bersiap menunggu giliran untuk tampil. Dua jam berlalu. Bel istirahat berbunyi. Zidan menarik tangan Rosyid, yang sedikit lagi akan mendorong pintu.

“ Ayo istirahat Dan ! “ menoleh ke arah Zidan yang menarik tangannya
“ Bentar dulu Syid, aku mau cerita “ dengan wajah yang sedikit gugup
“ Cerita apa sih ? “
“ Oke .. oke Syid, jadi gini, kamaren waktu aku pulang dari sekolah, aku nemu buku di teras kelas ujung. Terus aku mau bingung banget, ini buku punya siapa ? Gitu syid.
“ Emmm.. gitu, gimana kalo kita tanya aja sama kakak OSIS ?, siapa tahu orangnya cantik tuh yang punya buku . “
“ Huuuh dasar ... ya udah deh, nanti kita cari tahu “ Sambil menggandeng Rosyid ke luar kelas.

Di kantin basecamp santri, yang berada di belakang asrama putera teman – teman Zidan dan Rosyid sedang menikmati minuman dan beberapa makanan ringan. Kedua sahabat baru itu menyusul. Sedangkan di lapangan yang tak jauh dari kantin,terlihat  kakak – kakak senior sedang bermain footsal. Siswa baru, berhamburan kembali masuk kelas. Suasana di kelas kini berbalik dengan 2 jam yang sudah berlalu. Para peserta MOS menyimak dengan seksama setiap kata dan kalimat yang disampaikan oleh pemateri.

BERSAMBUNG ... 

TENTANG PENULIS
Sabil merupakan nama samaran dari Dana Sabilul huda, lahir di Tasikmalaya 02  Juni 2000. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari SDN 2 CINTABODAS ( Lulus tahun 2012 ) Melanjutkan ke MTs SA AL-MUSYRIFAH ( Lulus tahun 2015 ), dan MAS MUARA ( Lulus tahun 2018 ). Pada September 2018 melanjutkan studi pada program studi pendidikan bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis.

Penulis juga aktif di Dunia Pramuka, beberapa kegiatan dan pelatihan Kepramukaan dari Tingkat Kabupaten sampai tingkat Nasional pernah diikutinya, diantaranya Raimuna Kanira Kabupaten Tasikmlaya tahun 2016, Gladian Pimpinan Satuan Jawa Barat tahun 2017, Raimuna Nasional XI tahun 2017, dan Latihan Search dan Rescue Nasional tahun 2019, Hingga kini penulis aktif dan mengabdikan dirinya Di Gerakan Pramuka MTs SA AL-MUSYRIFAH MUARA.

Saat ini penulis bergiat di Himpunan Mahasiswa prodi Pendidikan bahasa Indonesia, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka ( Racana Galuh ). Sebagai bentuk kecintaan  penulis terhadap sastra, salah satunya diwujudkan dengan terbitnya sebuah antologi cerpen remaja inspratif .

Demikian Cerpen Remaja Inspiratif - Episode 5 : TANTANGAN BARU. Dan jangan lupa baca juga episode sebelumnya dan untuk episode selanjutnya, ditunggu yaaa, he
Terima kasih