Cerpen Remaja menggapai Cita - cita : PENULIS ?

Cerpen Remaja menggapai Cita - cita
" PENULIS ? "

SUARA SASTRA - Cerpen Remaja menggapai Cita - cita : PENULIS ? - Berikut telah terbit cerpen terbaru dari salah satu penulis SUARA SASTRA, yaitu Kak Citra Lestari.

Cerpen yang kita terbitkan pada kesempatan kali ini, berkisah perjuangan seorang pelajar dalam menekuni dan memperjuangkan cita - citanya. Semga cerpen ini bisa menjadi motivasi dan hiburan bagi teman - teman SUARA SASTRA.

Cerpen Remaja menggapai Cita - cita : PENULIS ?
Cerpen Remaja menggapai Cita - cita : PENULIS ? - SUARA SASTRA / PEXELS

PENULIS ?
Karya : Citra Lestari

Malam hari yang cukup sunyi. Termenung seorang diri di ruangan yang sangat hening. Ditemani buku dan satu buah bolpoint di tangannya. Seperti sedang sibuk berimajinasi bersama keheningan. Ya, seorang pelajar yang dimana malam hari adalah waktu ia melepas lelahnya dari berbagai aktifitas dari pagi hingga sore hari. Namun, berbeda dengan yang satu ini, ia memakai waktu istirahatnya dengan mengisi hobby yang sudah rutin ia lakukan.

Dia adalah Assa, seorang siswa dari SMPN 3 Bandung, yang saat ini sedang menempuh masa – masa melepas putih birunya. Assa merupakan anak ke – 1 dari 3 bersaudara. Dia tinggal di sebuah Desa di Bandung. Assa yang terkenal dengan ramah dan penurut, tidak hanya di lingkungan rumahnya. Di sekolah pun guru – guru dan teman – teman Assa mengenalnya sosok siswa yang baik, dan cukup aktif juga.
Di tengah aktifitasnya di malam hari, seorang waniita yang sedari tadi memperhatikan Assa, datang menghampirinya.
“ Lagi ngapain nih ?, malam – malam asik kayanya ? dari tadi Ibu perhatikan “
“ Eeeh... ini Bu, seperti biasa Assa lagi belajar mengembangkan bakat. “ Jawab Assa penuh semangat.
“ Ouh, masih fokus sama sastra ya ? “ tanya Ibu sambil tersenyum
“ Iya Bu, kan cita – cita Assa ingin jadi penulis yang hebat, makanya dari sekarang harus rajin belajar dan berlatih Bu “ jawabnya dengan rasa bangga
“ Assa pasti bisa, anak Ibu kan hebat, apalagi Assa sebagai contoh untuk adik – adik mu nanti “ Assa tersrnyum haru mendengar apa yang ibunya katakan, karena memang selama ini itu harapan Assa. Ia selalu oftimis untuk meraih cita – citanya itu dengan penuh semangat.

Pagi hari tiba. Dimana mentari bersinar cerah seperti semangat Assa melalui hari – harinya. Seperti biasa, tiba di sekolah Assa dan tiga orang sahabatnya berkumpul santai sambil menunggu bel masuk berbunyi. Mereka adalah sahabat sejak dari SD. Jadi sudah tidak asing lagi  mereka sudah mengenal satu sama lain karakter sahabatnya. Di tengah – tengah obrolan mereka, Dea membuat sunyi suasana pagi itu. Ia bertanya kepada ke 3 sahabatnya.
“ Mau nanya nih, kaliah udah punya cita – cita ? “ Pasti beda – beda dong “
“ Kalo aku sih, ingin jadi dokter “ sahut Ira
“ Eeuum, kok sama “ Ara juga ingin jadi dokter “
“ Kalo Assa gimana nih ? “ Tanya Dea penasaran;
“ Kalo aku sih, ingin jadi penulis yang hebat “. Jawab Assa kepada sahabat – sahabatnya
“ Penulis ?, kamu mau nulis apaan Sa ? “ Tannya Dea polos
“ Ya penulis yang hebat, dengan buku – buku yang bisa aku terbitkan “
“ Ouuh gitu, kirain nulis apaan. “ Dea senyum – senyum dengan wajah polosnya.

Tak terasa lamanya, mereka bertukar pikiran dan pendapat. Bel masuk pun berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai. Merek pun masuk kelas dan mulai fokus untuk belajar. Hingga siang yang terik bel berbunyi, menandakan bahwa mereka boleh pulang ke rumah masing – masing.
Sesampainya di rumah, dengan cuaca yang cukup redup, Assa menikmati angin sore hari yang sangat tenang. Ia melamun sembari bertanya kepada diri sendiri tentang keinginannya menjadi seorang penulis yang hebat. Assa selalu yakin bahwa ia harus bisa mengiringi pena yang menari menuliskan bait. Demi bait di dalamnya, karena bagi Assa menjadi seorang penulis itu sangatlah beruntung. Apalagi Assa lumayan berpotensi akan hal ini, jadi baginya harus di perjuangkan.

Hari demi hari, Assa selalu melaluinya dengan semangat yang tinggi. Ia yang selalu fokus belajar. Juga selalu semangat mengejar cita – citanya. Karena ia anak pertama diantara ke – 2 saudaranya. Ia harus bisa menjadi teladan yang baik untuk adik – adiknya. Dia menjadi kebanggan anak yang membanggakan kedua orangtuanya.

Menjadi kebanggan orang tua, memang tidak mudah. Sebuah proses panjang, benar – benar Assa sebrangi dengan semangatnya. Bermodal niat yang baik, rasa suka yang ditekuni, serta lapisan do’a dan perjuangan ia dapat mewujudkan cita – citanya menjadi penulis yang hebat dan terkenal. Rosululloh mengatakan “ Sebaik – baiknya manusia adalah ia yang bermanfaat bagi manusia lainnya “. Dengan beberapa tulisan Assa yang sudah diterima dan diterbitkan, banyak khalayak yang merasa terinspirasi dengan tulisan – tulisan Assa. Buku – buku karya Assa selalu menjadi penantian yang sangat berharga. Perjalanan belum selesai, Assa akan terus menjadi orang yang bermanfaat, sebagaimana mentari yang tak pernah padam menyinari semesta. 


TENTANG PENULIS

Citra Lestari, lahir di Palembang 30 Maret 2006. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari SDN SUKAMAJU 1 BANDUNG ( Lulus tahun 2018 ) Melanjutkan ke MTs SA AL-MUSYRIFAH ( Lulus tahun 2021 ). Pada Juli 2021 melanjutkan studi ke MAS MUARA , salah satu pendidikan formal yang berada di pondok pesantren Muara Bantarkalong di Tasikmalaya.Penulis juga sewaktu duduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP ) pernah mengikuti beberapa kompetisi di tingkat kabupaten Tasikmalaya, diantaranya KSMO Matematika.

Saat ini penulis bergiat di Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) MAS MUARA, dan salah satu penulis di blog SUARA SASTRA. Sebagai bentuk kecintaan  penulis terhadap sastra, salah satunya diwujudkan dengan terbitnya sebuah cerpen dengan judul “ Penulis ? “ .

Demikian Cerpen Remaja menggapai Cita - cita : PENULIS ? dari SUARA SASTRA.
Terima kasih
Salam Sastra 

Posting Komentar untuk "Cerpen Remaja menggapai Cita - cita : PENULIS ?"