Cerpen Remaja Inspiratif Episode 1 : Sekolah Atau Pondok Pesantren

Cerpen Remaja Inspiratif  Episode 1 
"SEKOLAH ATAU PONDOK PESANTREN ?"


SUARA SASTRA - Cerpen Remaja Terbaru  Eps. 1 - SEKOLAH ATAU PONDOK PESANTREN ?Teman - teman, berikut ini merupakan cerepen terbaru karya Sabil yang telah diterbitkan, cerpen ini berjudul " SEKOLAH ATAU PONDOK PESANTREN ? "

Cerpen yang diterbitkan oleh SUARA SASTRA pada kali ini, memiliki perdedaan yang sangat menarik dibandingkan dengan cerpen - cerpen sebelumnya, karena cerpen remaja ini memiliki beberapa episode. Oleh karenanya untuk menngenal dan mengetahui bagaimana kisah lengkapnya, jangan sampai ketinggalan episode selanjutnya ya. Selamat membaca ...

Cerpen Remaja Terbaru  Eps. 1 - SEKOLAH ATAU PONDOK PESANTREN ?
Cerpen Remaja Inspiratif  Episode 1 - SEKOLAH ATAU PONDOK PESANTREN ?

SEKOLAH ATAU PONDOK PESANTREN ?
Karya : Sabil

Bulan Juli merupakan salah satu bulan yang spesial, karena di bulan itu para tunas – tunas bangsa sedang sibuk – sibuknya memilih dan memilah kemana ia akan melanjutkan pendidikannya. Tidak hanya para anak – anak saja, para orangtua juga sangat sibuk mempersiapkan dan mencari tempat pendidikan yang terbaik untuk si buah hatinya.

Dari salah satu tunas bangsa itu adalah Zidan, dia merupakan siswa di salah satu pendidikan dasar di Desa Cintabodas Kecamatan Culamega. Zidan merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara, ia tinggal di sebuah desa yang berada di dataran tinggi di kecamatan culamega Tasikmalaya. Zidan sebentar lagi akan lulus dari sekolah dasarnya, namun ia masih belum ada kepastian kemana ia akan melanjutkan sekolahnya.

Di pagi hari, ketika alam mulai berseri dengan mentarinya, Zidan sedang berkumpul dan berbincang dengan teman – temannya prihal rencana sekolah selanjutnya. Zidan bertanya kepada teman – temannya “ Kalo boleh tahu, kalian mau lanjut sekolah kemana ? “ Ulfah menjawab pertanyaan dari Zidan “ Kata orang tuaku aku mah harus masuk pondok pesantren “ . “ Aku In sya Alloh ke pesantren juga “ Sahut Evi, sedangkan teman zidan yang lainnya masih belum ada kepastian prihal melanjutkan sekolahnya.

Sore hari, di rumah Zidan ketika setelah selesai perpisahan dan pelepasan sekolah, Orangtua Zidan mengajak Zidan untuk berkumpul bersamanya. Bapak Zidan bertanya kepada Zidan “ Nak kamu sudah punya pilihan untuk sekolah lanjutan mu nanti ? “ “ Belum tahu sih Pak “ Zidan menjawab. “ Kalo menurut Ibu, sebaiknya kamu masuk ke Pondok Pesantren, dari ke 5 kakakmu itu belum ada tuh yang pernah masuk pondok pesanten “ sahut Ibunya. Bapak Zidan menambahkan “ Iya Zidan, benar tuh kata Ibumu Bapak juga sangat setuju kalo kamu masuk ke pondok pesantren “. Dengan nada lesu, Zidan menjawab “ Pak, Bu nanti kalo Zidan mondok, gimana sekolahya  ? “ “ Zidan sama di pondok nanti kamu sekolah juga, karena zaman sekarang kan sudah banyak pondok pesantren yang ada sekolahnya juga, jadi nanti kamu akan lebih banyak ilmu dan pengalamanya, karena ilmu agama kamu pelajari di Pesantren, ilmu umunya juga kamu bisa raih di bangku sekolah “ Ibunya menegaskan. Dengan nada yang semangat Zidan merespon Ibunya “ Baik bu kalau begitu, aku siap masuk ke Pondok Pesantren “ Bapak dan Ibunya merasa sangat senang dan bangga kepada putera bungsunya itu “ Alhamdulillah, semoga kamu jadi anak sholeh nak “ Ibu Bapaknya mensyukuri keadaan pada waktu itu.

Seminggu kemudian, Zidan bersama kedua orangtuanya berangkat ke pondok pesantren pilihan dari Bapaknya. Pondok pesantren ini merupakan pondok pesantren tertua di daerah Tasikmalaya selatan yang sudah mencetak hampir 1 juta alumni. Pondok pesantren ini juga merupakan tempat kakeknya Zidan mondok puluhan tahun yang lalu, dan ini juga salah satu amanat kakeknya Zidan kepada para puteranya supaya salah satu dari cucunya nanti ada yang meneruskan ke pondok pesantren tempat kakeknya dulu mondok. Pondok pesantren ini adalah Pondok Pesantren Muara yang berada di Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

Ketika tiba di Pondok pesantren kedua orang tua Zidan segera mengurus administrasi pondok dan sekolah untuk Zidan. Zidan mendaftar sekolah di MTs SA AL-MUSYRIFAH salah satu pendidikan formal yang ada di pondok pesantren muara itu. Setelah menyelesaikan pendaftaran, Zidan bergegas untuk menyiapkan kamar dan lemari di asramanya.” Bu nanti aku temannya sama siapa ? “ Zidan sedikit mengeluh kepada ibunya. Dengan senyuman kasih sayanng Ibunya menjawab “ Nak di pondok itu pasti kamu akan mempunyai teman – teman yang banyak, karena di pondok ini banyak para santri dan siswa dari berbagai penjuru daerah, jadi kamu jangan merasa sendirian dan kesepian,sekarang kan kamu masih anak baru, wajar dong belum punya teman. Besok ketika kegiatan untuk anak baru kamu harus cari teman yang banyak ya, supaya nanti kamu betah tinggal di pomdok ini “ Bapaknya menambahkan “ Iya betul nak kata Ibu mu, kamu yang semangat ya mondoknya, jangan loyo ! masa anak laki laki loyo gitu. Besok juga kamu bakal punya teman kok, tenang aja “ Suasana seketika menjadi sangat bahahagia, Zidan juga sangat semangat, setelah mendapatkan motivasi yang luar biasa dari kedua orangtuanya.

Kamar Zidan di pondok itu adalah kamar no.6 yang dietuai oleh kang Iwan. Zidan satu kamar dengan kakak tingkatnya yaitu Yosep dan Angga. Jadi jumlah santri di kamar 6 itu ada 4 orang. Setelah selesai merapihkan dan meyiapkan kamar dan lemari Zidan, kedua orangtuanya berpamitan untuk pulang. “ Nak kamu baik – baik disini ya, ikuti aturan yang berlaku disini, belajar ngajinya yang bener, di sekolah juga belajarnya yang semangat oke ? “ Baik Bu, Zidan pasti semangat dan Zidan berjanji Zidan akan menjadi siswa yang berpresatasi, Zidan ingin menjadi anak yang membuat Bapak dan Ibu bangga “.Jawab Zidan. Dengan penuh ikhlas dan sedikit menahan rasa rindu, kedua orangtua Zidan bergegas meninggalkan lingkungan pondok dan bergegas pulang ke kampung halamannya.

BERSAMBUNG ....

TENTANG PENULIS
Sabil merupakan nama samaran dari Dana Sabilul huda, lahir di Tasikmalaya 02  Juni 2000. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari SDN 2 CINTABODAS ( Lulus tahun 2012 ) Melanjutkan ke MTs SA AL-MUSYRIFAH ( Lulus tahun 2015 ), dan MAS MUARA ( Lulus tahun 2018 ). Pada September 2018 melanjutkan studi pada program studi pendidikan bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis.

Penulis juga aktif di Dunia Pramuka, beberapa kegiatan dan pelatihan Kepramukaan Tingkat Kabupaten Tasikmalaya sampai tingkat Nasional pernah diikutinya, diantaranya Raimuna Kanira Kabupaten Tasikmlaya tahun 2016, Gladian Pimpinan Satuan Jawa Barat tahun 2017, Raimuna Nasional XI tahun 2017, dan Latihan Search dan Rescue Nasional tahun 2019, Hingga kini penulis aktif dan mengabdikan dirinya Di Gerakan Pramuka MTs SA AL-MUSYRIFAH MUARA.
Saat ini penulis bergiat di Himpunan Mahasiswa prodi Pendidikan bahasa Indonesi Priode 2019 – 2020, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka ( Racana Galuh ). Sebagai bentuk kecintaan  penulis terhadap sastra, salah satunya diwujudkan dengan terbitnya sebuah cerpen.

Demikianlah, Cerpen Remaja Terbaru  Eps. 1 dari SUARA SASTRA yang bisa dibagikan pada kali ini. Semoga cerpen ini benar - benar bermanfaat dan sebagai referensi atau hiburan untuk teman - teman yang menyukai cerita pendek.
Terimakasih 
salam SUARA SASTRA

Posting Komentar untuk "Cerpen Remaja Inspiratif Episode 1 : Sekolah Atau Pondok Pesantren "